Alat bantu bagi tuna netra terus berkembang dari waktu ke waktu. Namun ironisnya alat bantu yang dibuat biasanya hanya berfokus tentang bagaimana menjadi user guide saat bepergian saja dan belum membantu mengenai hal-hal lain yang tidak bisa lakukan tanpa bantuan penglihatan seperti membedakan warna dan membaca tulisan. Namun hal itu akan segera teratasi jika penelitian dari Fluid Interfaces Group di MIT Media Lab berhasil direalisasikan.
Dikabarkan para peneliti dari laboratorium tersebut tengah berusaha mengembangkan sebuah teknologi yang mereka sebut dengan EyeRing. Yaitu sebuah teknologi “cincin berkamera” yang akan berfungsi layaknya sebuah mata baru bagi kaum tuna netra. Dengan alat ini, diharapkan kaum tuna netra akan dapat beraktifitas “lebih mendekati” manusia normal lainnya.
Alat bantu berbentuk cincin ini menggunakan processor 16 MHz AVR, bluetooth, kamera VGA, serta baterai Lithium 3,7 volt sebagai sumber tenaganya. Nantinya alat ini akan terhubung melalui koneksi bluetooth dengan smartphone android, dimana smartphone akan menjadi penerjemah dari apa yang “dilihat” oleh EyeRing.
Secara sederhana ketika EyeRing diarahkan kepada sebuah objek, maka melalui sebuah aplikasi android khusus, smartphone tersebut akan memberitahukan mengenai detail objek tersebut kepada penggunanya. Misal, ketika berbelanja baju, maka cukup dengan mengarahkan EyeRing ke baju tersebut kemudian menekan tombol yang ada disisi sampingnya maka pengguna dapat mengetahui warna dari baju tersebut.
Tidak hanya itu, alat ini juga dapat mengidentifikasi mata uang. So, kaum tuna netra dapat mengetahui nilai mata uang yang dipegangnya. Selain itu dengan teknologi Optical Character Recognition (OCR) yang dimiliki alat ini, pengguna juga akan dapat membaca buku atau tulisan yang lain. Teknologi OCR sendiri merupakan teknologi yang dapat menerjemahkan tulisan teks menjadi bentuk suara atau ucapan.
Informasi dan gambar didapat dari : otakku.com
No comments:
Post a Comment