Teknologi CAPTCHA bergerak...

Anda pasti tahu kan apa itu CAPTCHA??? Makanya liat internet dong, NDESO!!! Dengan bahasa simple dan sangat singkat, CAPTCHA bisa dideskripsikan sebagai berikut. CAPTHCA adalah seperti yang terlihat pada gambar diatas. 
Fungsi utama CAPTCHA adalah sebagai satpam untuk membedakan mana pengunjung manusia dan mana pengunjung robot bagi sebuah website atau blog. Jadi jika anda ingin SIGN UP, DOWNLOAD ataupun Komentar pada sebuah blog anda harus mengetikkan huruf dan angka seperti gambar di atas yang muncul terlebih dahulu. Ini bertujuan untuk merazia file Robot yang biasa menyusup. Entah itu ingin mencuri, merusak atau hanya spam/menyampah. Namun saat ini para cracker telah berhasil membuat script yang dapat menyuap si CAPTCHA sehingga tetap bisa masuk tanpa mengetikkannya secara manusiawi.
Menindak lanjuti fenomena tersebut, para ilmuwan dari Tel Aviv University tengah mengembangkan teknologi CAPTCHA baru yang lebih manusiawi sehingga robot tidak akan dengan mudah menyusup lagi. Sistem ini menciptakan sebuah CAPTCHA yang bisa bergerakgerak. Dengan demikian, jangankan file Robot, manusiapun akan sukar menembusnya. Terutama yang matanya sudah abnormal.
“Manusia memiliki keterampilan yang sangat khusus yang bot komputer belum mampu menguasainya,” kata Profesor Danny Cohen-Or. “Kita bisa melihat apa yang disebut ‘munculnya gambar’, ketika suatu objek di layar komputer yang menjadi dikenali ketika bergerak dan mengidentifikasi gambar ini dalam hitungan detik. Meskipun seseorang tidak dapat melihat gambar sebagai objek diam pada latar belakang belang-belang, objek bergerak akan memungkinkan kita untuk mengenali dan memprosesnya.”
Teknik sintesis baru ini akan menghasilkan gambar 3D seperti orang berlari ataupun pesawat yang sedang terbang. Hal ini memungkinkan para pengembang untuk menghasilkan jumlah tak terbatas dari objek bergerak yang akan amat sangat hampir mustahil sekali untuk dipecahkan oleh algoritma komputer.
Teknologi ini mungkin masih membutuhkan waktu penyelidikan yang lama sebelum nantinya dapat diaplikasikan. Alibi mereka adalah bahwa teknologi ini masih belum memiliki tingkat kesulitan yang tepat. Sehingga masih dimungkinkan jika teknologi ini juga akan menyusahkan mata-mata yang abnormal tadi.
“Kami tidak mengklaim bahwa penelitian kami telah secara menyeluruh diselesaikan,” kata Profesor Cohen-Or. “Tapi kita mengambil langkah ke arah itu, sesuatu yang bisa menghasilkan captcha yang jauh lebih baik, untuk menyoroti perbedaan besar antara manusia dan bot. Semoga saja nantinya penelitian ini menghasilkan cara yang lebih baik untuk bisa mengidentifikasi pengguna apakah seorang manusia ataupun robot, tanpa harus menyulitkan kita untuk melewati proses ini nantinya."

No comments:

Post a Comment

Followers