Kutemukan jawaban yang slama ini kucari...

Hari ini, Jum'at 16 Desember 2011.

Mungkin itulah jawaban kenapa semakin hari aku merasa semakin jauh dengan agama. Aku merasa jenuh dengan apa yang ustadz, kyai, atau sesama muslim lain yang selalu katakan. Selama ini aku merasa semakin jauh dan semakin jauh dari islam, ketika setiap kali bertemu dengan sesama muslim yang selalu diceritakan selalu saja surga dan neraka. Dikit dikit bilang di surga nanti. Dikit dikit bilang di neraka nanti. 
Aku selalu menghindar setiap kali ada yang membahas tentang surga dan neraka. Dan bahkan keimananku semakin pudar setiap kali ada yang menceritakan surga dan neraka. Sepertinya aku memang jenuh dengan penuturan para ustadz, kyai, ulama yang bahasnya itu itu saja. 
Aku baru menyadarinya hari ini. Yach berkat khotbah jum'at tadi sepertinya aku sudah menemukan jawaban kenapa semakin tambah umur aku semakin meninggalkan agama. Bukan karena malas ataupun nggak peduli, tapi lebih ke rasa jenuh.
Pantes saja selama ini aq nggak pernah sekalipun mau mencium tangan orang lain selain tangan kedua orang tuaku dan kakek nenekku. Bahkan ketika ada ustadz atau kyai besar atau bahkan guru ngajiku sendiri pun aku nggak pernah mau mencium tangannya. Aku merasa mereka terlalu gila hormat, sementara kata-kata mereka tak lebih dari hafalan seonggok buku. Pola hidup mereka tak lebih dari seorang peminta-minta. Selalu saja yang diucapkan akhirat, surga neraka. Apa mereka nggak belajar dari yang mereka ceritakan ke santri-santri mereka sendiri. Rasulullah dan para sahabat bukan seorang peminta minta. Mereka juga bekerja untuk dunianya. Rasul berdagang, Umar mengolah lahan, Ustman saudagar kaya, Ali ksatria hebat.
Yach, sepertinya aku sudah menemukan jawaban yang aku cari selama ini. Yang ku cari bukanlah seorang ustadz atau kyai, tapi seorang suri tauladan seorang guru spiritual bukan guru ngaji... Bukan pula cerita surga dan neraka tetapi tentang menjadikan dunia bermakna dan berguna sebagai bekal akhirat nanti. Ingatlah kata-kata ini :
Saat kita akan sholat, kita diwajibkan wudhu. Jika salah satu rukun wudhu tidak dijalankan maka wudhu nya nggak sempurna, yang artinya sholatnya pun nggak syah. Begitu juga dengan rukun islam, Jika salah satu rukun nya nggak dijalankan berarti islam kita nggak sempurna. So, mengapa rukun islam yang ke lima selalu diabaikan dengan alasan "hanya bagi yang mampu"??? Sementara yang mengucapkan kata-kata itu nggak pernah berusaha agar mampu berhaji. Kerjanya cuman ngomong doank rukun islam ada lima. Kenapa kita nggak berusaha agar mampu menunaikannya??? ISLAM itu bukan pemalas. ISLAM itu bukan pendongeng, ISLAM itu bukan orang bodoh, ISLAM itu menghargai dunia bukan sebaliknya. Nggak ada salahnya menjadi orang kaya. Karna dengan menjadi orang kaya kita bisa menyempurbnakan ISLAM kita. KArena dengan kaya kita bisa membantu banyak orang. Karena dengan kaya kita tidak akan direndahkan bangsa lain. 
Aku paling nggak suka kata kata ini "Dunia itu hanya untuk sekedar numpang minum". Pantes saja negara Islam yang disegani bangsa-bangsa barat hanya IRAN. Karena ISLAM mereka bukan sekedar   "Dunia itu hanya untuk sekedar numpang minum".
Aku percaya Surga dan Neraka itu ada. Namun aku lebih percaya bahwa Surga dan Neraka diciptakan hanya untuk orang-orang yang layak menghuninya. Bukan orang-orang lebay yang selalu mendewa-dewa kannya. Ubahlah sudut pandang anda dari beribadah kerena ingin surga atau takut neraka menjadi ibadah karena ikhlas dan syukur kepadaNya. 

Sampai sekarang aku masih belum terlalu suka dengan ulama yang tidak mau bekerja dan hanya berdoa terus kerjanya. Dan aku juga masih belum rela untuk mencium tangan mereka saat berjabat tangan. MAAV...

No comments:

Post a Comment

Followers