Sistem mobil bertenaga urine karya anak bangsa

sistem mobil bertenaga urine karya anak bangsa
Jika kemarin sudah ada salah seorang siswa SMPN 1 Bogor yang menciptakan sepatu anti kekerasan seksual. Kali ini ada lagi tunas harapan bangsa yang tidak kalah hebatnya. Mereka adalah Nurul Inayah dan Nando Novia yang menciptakan sebuah mesin mobil bertenaga urine.
Mungkin bagi kebanyakan orang, bersinggungan dengan hal-hal yang berbau urine merupakan sesuatu yang menjijikkan dan patut dijauhi. Namun tidak demikian dengan kedua siswa SMA N 10 Malang, Jawa Timur ini. Masalah kebocoran sistem pembuangan kotoran manusia di sekolahnya justru memberikan ide bagi mereka untuk memanfaatkan sumber melimpah yang malah mencemari lingkungan tersebut.
Mereka pun mulai melakukan penelitian untuk mengetahui apa saja yang terkandung dalam urine, untuk menemukan salah satu zat yang dapat dimanfaatkan. Mereka pun akhirnya menemukan bahwa dalam urine terdapat unsur Hydrogen yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Terlebih lagi saat ini tengah booming-boomingnya mobil bertenaga hydrogen.
Mereka juga membandingkan antara penggunaan air dan urine, yang akhirnya disimpulkan bahwa penggunaan urine lebih efisien untuk menghasilkan energi listrik karena urine hanya membutuhkan  satu daya 0,37 volt sementara air membutuhkan 1,2 volt.

Hasil penelitian yang mereka lakukan ini akhirnya mereka ajukan dalam perlombaan ilmiah di UI. Dari ajang ini, penelitian mereka direkomendasikan utnuk mengikuti International Young Inventors Project Olympiade (IYIPO) di Tbilisi, Georgia.
Merekapun melakukan beberapa penyempurnaan dalam penelitiannya ini, hingga akhirnya pada ajang tersebut mereka menyabet medali emas meski mereka harus bersaing dengan 101 peserta lain dari 40 negara.
Hasil dari penelitian mereka ini akhirnya mereka beri nama Photo Electro System dengan kemampuan mengubah 1 liter urin menjadi 6 volt listrik. Jika digunakan dalam sebuah mobil remote kontrol, tenaga tersebut cukup untuk menempuh 17 km dengan kecepatan 60 - 80 km/jam.
Mereka berharap suatu hari penemuan mereka ini benar-benar bisa diterapkan dalam dunia nyata, tidak hanya mandeg sebatas penelitian dan penghargaan doank.Yah, semoga pemerintah mau memperhatikan tunas bangsa yang brilian ini, tidak ribut sendiri masalah kekuasaan. ^_^ 

Referensi : kompasiana

No comments:

Post a Comment

Followers