Bicara Pada Diri Sendiri Menyimpan Berjuta Manfaat Sehat

Tanpa kita sadari, ternyata diri juga butuh untuk diajak bicara. Karena ternyata, dengan mengajak diri berbicara kita telah memberikan kesempatan untuk memperkaya diri.
Tanpa kita sadari terkadang kita sering kedapatan orang lain sedang berbicara pada diri sendiri. Kadang kita merasa malu, minder, bahkan tak jarang berpikir bahwa orang lain menganggap kita gila. Tapi jangan takut, hobi ini bukan hanya milik Anda saja. Self-talk atau monolog terjadi pada semua orang, dari anak kecil hingga dewasa.


Menurut para ahli, kebiasaan berbicara dengan diri sendiri atau self talk sudah ada sejak kita belajar bicara dan merupakan bagian dari proses belajar anak. Dan bicara dengan diri sendiri, tidak melulu dalam bentuk dialog dengan suara. Sebab semua yang terlintas dalam otak kita, sebenarnya cara kita berbicara dengan diri sendiri.

Maka jangan heran jika dalam satu menit, ada 150-300 kata. Itu artinya, 45-51 ribu kata per hari, total kata yang kita ucapkan setiap harinya pada diri kita sendiri. Menurut psikolog Toge Aprilianto dari Surabaya, berbicara pada diri sendiri bisa menjadi sangat dominan dalam diri setiap orang. Dan jika kita terbiasa berbicara pada diri sendiri akan memberikan banyak kelebihan, diantaranya:

1. Penyaluran emosi: Menggerutu karena lama menunggu adalah contoh dari berbicara dengan diri sendiri untuk menyalurkan emosi. Hanya saja, pastikan agar jangan sampai komunikasi dengan diri sendiri ini malah membuat kita semakin kesal. Saat merasa kesal dengan sahabat, terkadang sadar atau tidak di dalam diri kita terjadi percakapan. Apa kita mau marah atau tidak. Jika marah mau seperti apa. Dan jika tidak, apa alasannya. Saat kita memutuskan untuk tidak, kadang kita masih merasa kesal. Di sinilah dibutuhkan self-talk. Jangan segan untuk menggerutu, asal tidak berlebihan. Hanya saja, berhati-hatilah jangan sampai justru komunikasi monolog kita jadi membuat kita makin jengkel. Untuk lebih baiknya, Anda bisa menggunakan kalimat, "Dia sangat menjengkelkan hari ini, tapi bukan berarti hari ini akan jadi buruk gara-gara masalah ini."

2. Alat bantu mengambil keputusan: Semua faktor yang ada ketika kita dihadapkan pada dua kondisi untuk dipilih bisa dibicarakan pada diri sendiri dengan lebih fair. Saat dihadapkan dengan dua pilihan menyenangkan, self-talk jadi penolong yang berperan penting. Misalnya saja kala kita bingung baju mana yang akan kita beli atau film mana yang harus kita tonton di bioskop, self-talk bisa dimanfaatkan alat penimbang sebelum Anda mencapai keputusan akhir.

3. Mengenal dan menerima diri sendiri: Berbicara dengan diri sendiri membuat kita lebih akrab dengan diri sendiri. Ini akan membantu kita tidak ikut terseret menjadi orang kebanyakan, karena kita lebih bisa mendengar kata hati kita ketika masuk dalam situasi atau lingkungan baru. Self-talk atau monolog yang kita lakukan membuat kita lebih akrab dengan diri sendiri. Dengan seringnya bercakap-cakap sendiri, sifat-sifat kita akan keluar. Tinggal bagaimana kita membawanya. Saat menjadi egois, berusahalah bermonolog dengan menjadi orang lain. Rasakan menjadi korban. Kemudian bawalah peran itu menjadi peran positif.

4. Berinteraksi dengan orang lain: Berbicara dengan diri sendiri akan menjadi media menimbang kebutuhan sendiri, mengira-ngira apakah orang lain bisa memenuhi kebutuhan kita, menimbang risikonya kalau ada untuk kemudian dijadikan referensi mengambil tindakan.

5. Memengaruhi orang lain dengan sehat: Sebelum meyakini orang lain, kita harus meyakinkan diri sendiri atau hal yang diinginkan dan direncanakan. Kalau kita tidak tahu apa yang kita mau, bagaimana bank akan percaya pada kita? Maka ajukanlah banyak pertanyaan kepada diri sendiri dulu, baru meyakinkan orang lain.

6. Mengembangkan diri: Berbicara dengan diri sendiri dapat menjadi media mengembangkan diri, jika kita menggunakan nada positif sama ketika kita menggunakannya untuk penyaluran emosi. Banyak kata-kata mutiara yang biasanya kita jadikan acuan sebagai self-talk kita. Misalnya saja, "Kebiasaan menyalahkan orang lain membuat kita tidak bisa melihat kesalahan diri sendiri." Kalimat ini membuat kita berpikir dalam hati dan akhirnya berubah menjadi sebuah monolog dengan diri sendiri yang akan membawa pencerahan dan membuat kita lebih berkembang. Sama seperti fungsi penyalur emosi atau pengatur amarah, kunci self-talk pengembangan diri adalah kalimat-kalimat yang bernada positif.

Toge juga menambahkan, langkah awal kita mengatur self-talk adalah dengan rajin menabung hikmah atau membuat bank data berdasarkan pengalaman hidup yang kita miliki. Setelah semua data terkumpul, cobalah dianalisa, dan bicarakan dengan diri sendiri - bahkan sebelum memutuskan untuk berbicara dengan orang lain.

Cobalah tidak men-judge orang lain. Bicarakan dulu dengan diri Anda, bagaimana jika Anda yang menjadi korban, bagaimana jika masalah yang sama dihadapkan pada Anda, dan ingatlah bahwa di dunia ini tidak ada orang yang 100% sempurna. Yang bisa kita lakukan hanyalah mempersiapkan diri untuk menerima, bersyukur atas apa yang terjadi, serta menjadi lebih baik dari hari kemarin. (fn/km/kp) www.suaramedia.com

No comments:

Post a Comment

Followers